“Kamu beruntung loh.. Punya orang tua seperti Pak Rus dan Bu
Ambar,” kata seseorang padaku yang merupakan teman dekat Ibuku. Ucapan itu
terlontar begitu saja ketika aku baru saja pulang dari rumah sakit setelah
menjalani perawatan akibat lupusku yang menyerang.
Aku hanya mengangguk diam tanda setuju lalu muncullah flashback
kejadian satu tahun ini. Dahulu aku sering merasa bahwa orang tuaku tidak
pernah sayang padaku. Seringkali aku merasa ingin pergi dari rumah meninggalkan
semua kenangan yang selalu terasa pahit dalam benakku. Aku sering berburuk
sangka pada orang-orang di sekitarku dan merasa aku yang paling benar.
Tapi kejadian satu tahun ini menuntunku pada suatu
kesimpulan yang luar biasa. ORANG TUA KU SELALU SAYANG PADAKU SEPANJANG MASA.
Ibu rela tak tidur dan tak makan demi menemani aku yang
selalu terbaring di tempat tidur. Setiap harinya Ibuku biasa ijin di tengah
pekerjaan mengajarnya. Ia pulang ke rumah untuk mengecek keadaanku yang
ditinggal sendiri di rumah. Apakah aku sudah makan, sudah minum obat, minumnya
cukupkah, buah harus di makan, suplemen jangan lupa. Selalu saja Ia
mengkhawatirkanku.
Abiku walaupun tidak secerewet Ibuku tapi Ia selalu
memotivasi diriku agar bisa berjuang menghadapi lupus yang akhir-akhir ini
mulai menggerogoti semangatku karena aku sering merasa penderitaan ini tak
kunjung selesai. Abiku dengan setia menungguiku di rumah sakit dan selalu
menyediakan semua kebutuhanku. Ketika aku ingin pergi jalan-jalan, abi berusaha
meminjam mobil milik teman agar aku bisa ikut serta. Keluarga kami memang belum
memiliki mobil tapi karena kebaikan teman-teman orang tuaku ketika kami butuh
mobil untuk berobat selalu saja ada yang menawarkan untuk di pinjam.
Ketika aku merasa aku tak bisa melawan lupus yang bersarang
di tubuhku. Ibu tak pernah lelah mengingatkanku untuk selalu mendekatkan diri
pada Alloh SWT. Abi juga selalu memotivasiku dengan candaannya yang selalu
membuatku tertawa.
Dibalik ujian ini selalu ada pertolongan Alloh yang
menyertai. Aku beruntung memiliki kedua orang tua yang sayang padaku dan selalu
setia menemaniku di masa-masa sulit ini. Semoga kebaikan selalu menyertai
keluarga kami. Aamiin.