Ini bukan tentangnya tentangmu atau tentangku tapi ini
tentang semuanya. Tentang kita yang akan terus bahagia meski purna usia dan waktu.
Kita tetap akan menjadi kita meski jarak memisahkan kita. Semua berharap kita
akan bertemu di dunia dan di akhirat kita nanti.
Ijinkan aku mencintai kalian karena Allah Ta’ala
Kisah ini tak akan terjadi tanpa adanya moment spesial dari
seorang kawan dekat yang usianya menginjak akhir kepala satu. Namanya Yang
Bersabuk Dua, sebut saja Asma’.
Aku hanya tertidur lesu di atas kasurku yang mengeras karena
usia. Benakku berputar-putar apa yang nantinya akan aku lakukan untuk esok
hari. Hanya muncul ide sederhana yang aku sendiri tak merasa itu sebuah
kejutan. Biarlah hanya ini yang bisa aku lakukan dan mungkin tak terlalu
mengejutkan karena aku sendiri memang tak berniat memberi kejutan.
Kamis, 27 September 2012
Selesai kuliah Bimbingan Konseling dan diakhiri dengan
presentasi yang sukses, aku memacu motorku menuju kos Asma’, bukan Asma’ yang
ingin aku temui tapi Arum yang katanya ingin ke kosku. Namun ternyata tak ada
orang yang kucari ternyata Ia sudah pewe di kosku.
Aku segera menuju kos, namun insiden terjadi, kakiku yang
mati rasa tiba-tiba tersangkut b atu dan aku tak sadar akan hal itu, ketika
sadar kakiku tertinggal karena aku sudah melaju dan kondisinya sudah menekuk ke
belakang. Karena tak merasakan sakit apa-apa aku melajukan motorku seperti
biasa.
Sampai di kos, aku melihat Arum sedang asyik di bekam oleh
Mb Citra, kuceritakan sejenak rencanaku, setelah selesai aku tak ingin
mengganggu kegiatan bekam itu lalu beranjak ke kamar mengistirahatkan raga.
Ba’da dhuhur aku dan Arum meluncur ke toko roti Virgin,
bukan untuk membeli cake, tapi membeli roti untuk kami sendiri. Sudah kubilang
ini bukan kejutan. Aku tukar motor dengan Mb Citra –Vario warna merah -- karena
motorku akan perpanjangan STNK. Siang-siang biasanya ada polisi yang mencari
tambahan untuk tanggal tua. Makanya aku tukar motor yang ada STNK-nya.
Dugaanku ternyata benar, ada polisi yang sudah nangkring di
depan menghentikan laju kendaraan kami. Aku memang gemetar karena yang kubawa
bukan motorku, dan yang aku takutkan lampu depan tidak aku nyalakan, saat
kulihat on-off pada lampu, ternyata lampu sudah menyala. Saat itu aku santai
sambil berlagak mencari surat-surat.
Awalnya polisi itu nampak senang, tetapi ketika aku
perlahan-lahan memunculkan SIM dan STNK satu persatu, wajah polisi itu berubah
masam. Hahaha.. bapaknya gonduk.
Kami melaju meninggalkan wajah sang bapak polisi yang
kecolongan karena salah menghentikan kami. Alhamdulillah
Virgin terletak di jalan protokol tempat bus dan truk antar
kota maupun provinsi melewati jalan tersebut. Aku melajukan motor diantara
truk-truk pelabuhan, debu beterbangan tak tentu arah, sambil mencari-cari di
mana letak virgin sebenarnya.
Sampai di virgin, aku langsung memilih roti-roti
kesenanganku dan Arum :D
Kulihat ada cupcake kecil di bagian cake yang besar, dengan
taburan coklat yang menawan dan menggoda. Aku membelinya satu.
Selesai berbelanja kami pulang ke kampus, kosku lebih dekat
dari jalan utama, karena itu kami mengistirahatkan diri di sana.
Hari kamis adalah hari kami harus mengikuti agenda kajian
keislaman. Kami bingung bagaimana caranya nanti membawa satu kotak roti ini
yang sebenarnya memang akan kami makan sendiri :D. Tetapi tiba-tiba dapat short
message bahwa hari ini ditunda dulu kajiannya, karena akan ada ujian dan kami
baru satu kali mengikutinya.
Langsung setelah mendapat sms itu kami meluncur ke taman
rektorat Unnes untuk sekedar duduk menikmati pemandangan sore yang sebagian
besar di dominasi dengan tanah pecah dan kering kerontang. Musim kering memang
membuat dampak besar bagi keberlangsungan makhluk hidup di wilayah kampus.
Aku meng-sms Asma untuk segera datang ke taman rektorat
dengan alasan buku yang ingin Ia pinjam sudah aku bawa. Awalnya Asma
males-malesan mungkin dia mengira kami akan memberi kejutan padahal enggak.
Tapi setelah aku bilang kalau tak mau ya sudah aku mau pulang, dia akhirnya
menemui kami.
Dengan malu-malu dan merasa akan dikerjain dia mencoba
menolak mendekati kami. Aku hanya cuek saja sambil memakan roti pizza yang sudah
aku beli, duduk di kursi taman. Selain itu alasan terbesar karena kakiku mulai
bengkak akibat tadi tersandung batu.
Ah ya, ada rahasia kecil di sini, cupcake yang aku beli
sebenarnya itu untuk Asma tapi karena Asma tiba-tiba datang di belakang kami
aku dan Arum terkejut, tak sempat untuk menyembunyikan cupcake itu.
Tapi sebelum Asma mendekat Arum mengajaknya untuk
memindahkan motor Vario yang tadi kami pakai karena tak terlihat dari tempat
nongkrong kami. Aku tak ikut karena asyik makan roti :D. Cukup lama mereka
memindahkan motor, kulihat mereka kembali tanpa membawa motor, aku
bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Kekhawatiranku itu terhapus karena kulihat
Asma dan Arum sudah membawa motor.
“Tahu nggak Ppie, tadi kita salah motor!” cerita Arum.
“Hah?” tanyaku terkejut sekaligus heran.
“Tadi kata Arum motor vario merah, tapi motor vario merah ada
banyak. Dia bingung motornya yang mana, waktu kita coba kunci motornya nggak
masuk-masuk,” kata Asma.
“Trus?”
“Ya kita salah motor,” sahut Arum.
“Jelas-jelas Mb Citra bukan orang Semarang, padahal nomor
polisinya itu H!” geruta Asma.
“Huwahahahahaha!!”
Ada banyak orang di sana. Dan mungkin semuanya melihat
mereka berdua layaknya maling kecil yang mencolok dan tak berpengalaman.
Hehehe. Kami bertiga duduk-duduk di atas bangku taman sambil berbagi roti. Tepat
saat itu ada dua orang mas-mas melajukan motor vario yang tadi mereka kira motor
Mb Citra. Kami bertiga terbahak-bahak lagi.
Kami saling memilih roti mana yang kami suka, Asma dapat
bagian roti durian dan roti pizza.
“Yaah.. kok nggak ada coklat, aku pengen coklat ini,” kata
Asma protes.
“Kan kau suka durian, jadi ya aku kasih durian ini. Hahaha,”
kataku.
“Tapi kan aku sukanya durian beneran...”
Kami makan roti bersama-sama. Tiba-tiba tanganku masuk ke
dalam tas dan aku mengeluarkan cupcake coklat bertabur coklat.
“Niih!! Katanya pengen coklat,” untung tadi aku sempat
menyembunyikan cupcakenya sebelum Asma kemari.
coba tebak ituu alasnya taplak punya siapa?? :D |
Entahlah bagaimana ekspresi Asma mungkin tak terkejut dan
terkejut. Silahkan bertanya sendiri padanya bagi yang mengenalnya.
Setelah itu, ini bagian yang kusuka.
TRAKTIR MAKAAAAAN!!!!
Hahaha
Aku dan Arum jungkir balik membujuk Asma agar mau mentraktir
kami berdua. Walau bokek tetap saja kami ingin ditraktir. Akhirnya Asma menyetujui.
Lalu aku mendelegasikan Ela untuk diajak. Akhirnya aku
menelpon Ela dan bilang
“Assalamu’alaikum.. La kamu dimana? Di kos? Kalau gitu dalam 1 menit kita jemput kamu, Asma mau ngajakin makan. Buruan siap-siap ini mau
langsung meluncur!” aku langsung menutup telpon sambil tertawa-tawa. Entah
bagaimana reaksi heboh Ela.
Kami lalu segera pergi menuju kos Ela dan di sana menunggu
beberapa lama karena dia belum siap.
Akhirnya kami makaaaaann.....
Beginilah fotonya :D
cieee yg ultah, dapet minuman gratis boo.. |
omoo!!! ela ngabisin buanyak bangeet |
1 coretan:
hahaha... tebak mb.. gampang banget nii
Posting Komentar