Pages

Sabtu, 21 Juli 2012

[KLMK] Bruuk! Plung! Byuur!

 Uw uw asyiknya bila bersepeda
Uw uw berkeliling kota Jakarta
Uw uw ku kayuh dengan suka cita
Uw uw ku rasakan indah dunia
Bila ku pergi bersepeda
Bersama dengan gembira
Senangnya hatiku (saat bersepeda) – RAN (Sepeda) 

Kudengar lirik reff lagu pop milik RAN yang berjudul sepeda. MP4ku berdengung dengan lembut mengingatkanku pada kejadian di masa lalu saat aku mulai belajar naik sepeda.

Kala itu aku masih berusia 4 tahun. Sebenarnya di usia itu masih dini untuk naik sepeda dengan roda dua. Tapi aku memang bengal, aku ingin roda 3 dan 4 ku dilepas dan aku bisa bersepeda kemana pun tanpa merasa terbebani. Menggunakan roda 2 memang lebih ringan daripada harus menarik 4 roda.

Aku merengek terus menerus meminta 2 roda kecilku dilepaskan. Akhirnya ayahku memilih mengalah untuk melepaskan roda itu.

Awal mula aku tak bisa mengayuh tanpa harus dipegangi oleh ayahku. Maklumlah.., sudah terbiasa dengan roda 4 yang tak harus belajar keseimbangan, kalau sekarang kan aku harus bisa menyeimbangkan sepeda seorang diri.

Ayahku memegang boncengan sepeda di bagian belakang sambil pelan-pelan aku mengayuh. Tak kusadari ternyata ayahku sudah tidak ada di belakangku. Aku mengayuh sepedaku sendiri bo!! Hebaaat!! *narsis.com

Sejak saat itu aku semakin senang bersepeda. Tentu saja start pertama masih di pegangi ayahku. Setelah itu aku bisa mengayuh sendiri, tapi jika berhenti aku butuh bantuan orang lain untuk memulai awal lagi.

Saking pedenya saat itu, maklum anak kecil nggak punya pikiran aneh-aneh. Aku bersepeda keliling kompleks perumahan yang lumayan luas untuk ukuran anak kecil. Aku berputar-putar dari RT 8 sampai RT 11 lalu melewati RTku – RT 7 – lurus hingga RT 2 lalu hendak kembali ke RTku.

Aku sampai di RT 5, di tempat itu ada mobil diam parkir di pinggir jalan. Aku santai saja karena aku bisa lewat di sampingnya. Tapi tepat saat aku hendak melewati mobil – sebut saja mobil A  -- yang sedang parkir, ada mobil – sebut mobil B -- yang berlawanan arah juga hendak lewat. Akhirnya aku mengalah dan berhenti di belakang mobil A lalu membiarkan mobil B lewat duluan. Saat mobil B sudah selesai lewat. Aku hendak mengayuh sepedaku dengan posisi masih di belakang mobil A.

Keringat dingin tanpa permisi menerobos keluar dari tubuhku. Aku baru sadar, aku belum pernah mengayuh sepeda tanpa bantuan orang lain. Siang itu sangat sepi sehingga tak ada yang bisa kumintai bantuan. Adapun juga aku terlalu malu untuk meminta orang lain yang belum aku kenal.

Kucoba mulai menekan pedal pelan-pelan. Aku tak sadar kalau di sampingku persis ada selokan menganga lebar sedalam tubuhku, mungkin sekitar 1 m. Tepat saat tekanan pedal pertama, tiba-tiba, Bruuk!! Plung!! Byuur!!

Aku terjatuh ke dalam got dan badanku sudah beralih warna menjadi hitam pekat dari ujung rambut hingga kaki. Bayangkan guys! Aku jatuh tengkurap di got yang cukup dalam dengan isi lumpur hitam yang luar biasa menjijikkan. Bayangkan! Hebatnya aku tak menangis. Hehe

Untung saat aku terjatuh, ada seorang Ibu yang keluar dari rumah sambil membawa pakaian hendak menjemur baju di halaman rumahnya. Melihatku terjatuh, Ia langsung lari membantuku naik dari selokan itu. Nggak bisa naik sendiri bo! Saking dalemnya.

Ibu itu mengajakku ke rumahnya dan memandikannku di halaman rumah. Walaupun masih bau selokan dan masih ada sisa-sisa warna hitam di bajuku, aku diantarkan ke rumah.

Sampai di rumah, saat bertemu dengan ibuku tiba-tiba saja semuanya keluar, Huaaaaaaaa!!!! Tangisku pecah saat itu juga. Menangis sejadi-jadinya sambil memperlihatkan luka-luka memar yang ada di tangan dan kakiku. Rupanya tukang ngadu aku. Hahaha

Mak,ane ikutan giveaway-nya ye,mak! Kasih ane hadiahnya yang tas tangan imut dari NikoNikoShop, ya!

6 coretan:

Ichink mengatakan...

Dulu aq mulai latian naik sepeda pas udah masuk SD pake "sepeda mini" milik ibuku, tidak ada roda 3 atau roda 4 nya. latian di lapangan deket rumah, dibantu ayah memegangi boncengan belakang dengan cara ikut berlari di belakang sepeda. Maklum, dulu hanya ada 2 sepeda di rumahku. Satu lagi adalah "sepeda jengki' milik ayahku dan sangat tidak memungkinkan untuk latian naik sepeda. yah namanya latian tidak ada roda bantunya, alhasil memar dan cidera saat latian sering kualami. Tapi senang bisa naik sepeda sih :)

ooppie^,^vie mengatakan...

wah.. berarti langsung pake roda 2 yah? lebih asyik itu .. kalau qu pake roda 4 gara2 ortu msh khawatir, kan aq bru belajar naik sepeda .

hehe.. emang paling asyik tu naik sepeda dah.. sampe gedhe pun masih doyan naik sepeda aq

hima-rain mengatakan...

hihihi hitam-hitam ya.. ingat saya juga pernah nabrak kasur jemuran orang terus masuk di got abis itu hampir tabrak ayam orang hehee..pengalaman masa kecil lucu ya.

salam kenal dari Hima Rain =D

ooppie^,^vie mengatakan...

wahahaha...

lucu bgt itu.. tabrakan beruntun.. hihi

*salam kenal jg dr ooppie vie ♡

Winda Krisnadefa mengatakan...

hihihihihi, aduh sebenernya gk tega mau ketawa, tapi ini lucu banget... :) heran ya, padahal pas gk ada org kenal kita gk nangis, pas ngeliat ibu langsung mewek kejer...wkwkwkwkwk...
makasih ya udah ikutan #GABlogEmakGaoel
kamu dapat nomor urut 10, tunggu pengumumannya tanggal 4 agustus ya... :)

ooppie^,^vie mengatakan...

yaah.. ooppie blm beruntung ya mak?? gpp dch.. hehe

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...